Pelaku Pelecehan Rasial di Paris Dilarang Masuk Stamford Bridge Seumur Hidup

London - Chelsea bertindak tegas pasca kejadian pelecahan berbau rasial yang dilakukan tiga suporternya di Paris. Ketiga orang itu terancam larangan memasuki Stamford Bridge seumur hidup jika terbukti bersalah.

Beberapa suporter yang dikabarkan sebagai pendukung Chelsea terlibat sebuah insiden memalukan di Paris menjelang laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Paris Saint-Germain. Para suporter itu kedapatan melakukan pelecehan rasial terhadap seorang pria berkulit hitam di stasiun kereta.

Dalam video amatir yang diambil di stasiun Metro Richelieu-Drouot, sejumlah suporter sepakbola yang sudah berada di dalam sebuah gerbong kereta tampak menghardik, mencegah, dan mendorong seorang pria yang hendak ikut masuk ke gerbong karena warna kulitnya yang hitam. Mereka sampai dua kali mencegah pria tersebut masuk ke gerbong.

Para suporter itu lantas terdengar bernyanyi "Kami rasialis, kami rasialis, dan kami senang seperti itu."

Setelah dilakukan investigasi awal, diketahui ada tiga fans Chelsea yang didakwa bersalah dan sebagai hukuman awal, mereka dilarang hadir di Stamford Bridge akhir pekan ini saat melawan Burnley dalam lanjutan Premier League pekan ke-26.

Meski sudah menjatuhi hukuman awal tersebut, pihak The Blues tak akan berhenti melakukan investigasi dan berencana menjatuhi larangan seumur hidup memasuki Stamford Bridge jika benar ketiganya atau ada fans lain yang terlibat insiden memalukan tersebut.

"Jika ada bukti baru yang menyatakan keterlibatan mereka dalam insiden itu, maka klub akan melarang mereka memasuki stadion seumur hidup," demikian pernyataan resmi 'Si Biru' seperti dikutip Sky Sports.

"Kami sudah menerima beberapa informasi penting dari para saksi mata dan kami sangat berterima kasih kepada fans Chelsea lainnya yang sudah memberi informasi sejauh ini."

"Investigasi kami tetap berjalan dan kami meminta informasi tambahan nantinya dikirim ke customer.services@chelseafc.com"

"Kami juga akan terus bekerja sama dengan pihak Metropolitan dan kepolisian Paris yang menangani investigasi tindakan kriminal ini."

Sumber: detik.sport.com