Paris - Korban pelecehan rasial oleh sejumlah fans Chelsea di Paris akhirnya buka suara. Dia meminta semua pelaku yang terlibat dijebloskan ke dalam penjara.
Beberapa suporter yang dikabarkan sebagai pendukung Chelsea terlibat sebuah insiden memalukan di Paris menjelang laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Paris Saint-Germain. Para suporter itu kedapatan melakukan pelecehan rasial terhadap seorang pria berkulit hitam di stasiun kereta.
Dalam video amatir yang diambil di stasiun Metro Richelieu-Drouot, sejumlah suporter sepakbola yang sudah berada di dalam sebuah gerbong kereta tampak menghardik, mencegah, dan mendorong seorang pria yang hendak ikut masuk ke gerbong karena warna kulitnya yang hitam. Mereka sampai dua kali mencegah pria tersebut masuk ke gerbong.
Para suporter itu lantas terdengar bernyanyi "Kami rasialis, kami rasialis, dan kami senang seperti itu."
Presiden FIFA Sepp Blatter, UEFA, FA, dan Chelsea mengutuk keras pelecehan rasial tersebut. Adapun Chelsea dan polisi London akan melakukan investigasi untuk mencari siapa suporter yang terlibat insiden itu.
Souleymane S, pria yang disebut surat kabar Le Parisien sebagai pria yang menjadi korban pelecehan rasial tersebut, berharap pihak yang berwenang bisa menemukan para pelaku dan menghukumnya.
"Saya ingin masuk ke gerbong, tapi sekelompok suporter dari Inggris menghalangi saya dan mendorong saya keluar," ujar Souleymane memulai ceritanya.
"Saya kemudian mencoba untuk masuk lagi. Dalam sebuah perebutan, saya kehilangan ponsel saya.
"Mereka mengatakan sesuatu kepada saya dalam Bahasa Inggris, tapi saya tidak begitu memahami makna kata-kata mereka. Saya tak berbicara dalam Bahasa Inggris.
"Saya juga paham mereka menyerang saya karena warna kulit saya. Anda tahu, saya hidup dengan rasisme. Saya tak terlalu terkejut dengan apa yang terjadi terhadap saya, bahkan meski ini adalah yang pertama di kereta bawah tanah," kata Souleymane.
Souleymane mengaku tak sadar kalau insiden yang melibatkan dirinya dan para suporter itu direkam oleh Paul Nolan, warga Inggris Raya yang tinggal di Paris. Dia juga tak menceritakan insiden itu kepada keluarganya.
"Saya pulang tanpa menceritakan hal ini kepada siapapun, baik istri saya atau anak-anak saya. Apa yang bisa saya katakan kepada anak-anak saya? Bahwa ayah mereka telah dilecehkan di kereta karena dia berkulit hitam?
"Satu orang datang kepada saya dan mengatakan saya berani karena telah melawan mereka seperti itu. Tak ada yang membela saya, tapi kalau mau jujur, apa yang bisa mereka lakukan?
"Orang-orang ini, fans dari Inggris ini, harus ditemukan, dihukum, dan dipenjara. Apa yang terjadi tak boleh dibiarkan begitu saja," kata Souleymane.
Sumber: detik.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !