Headlines News :
Home » » Cara Chelsea Menghukum Kesalahan-kesalahan Swansea

Cara Chelsea Menghukum Kesalahan-kesalahan Swansea

Written By Unknown on Minggu, 18 Januari 2015 | 04.35


Tak hanya mengamankan diri dari kejaran Manchester City, Chelsea juga berhasil memberi tekanan kepada rivalnya itu. Kemenangan lima gol tanpa balas saat berkunjung ke Liberty Stadium, kandang Swansea City, membuat jarak antara Chelsea dengan City menjadi lima angka. Cit
y sendiri baru akan menjalani pertandingan pekan ke-22 nanti malam: menjamu Arsenal di Etihad Stadium. 

Semalam, Chelsea tidak perlu menunggu lama untuk mencetak gol pertama. Pertandingan belum berjalan satu menit, Oscar sudah berhasil memecah kebuntuan. Pemain asal Brasil tersebut mengubah kesalahan Gylfi Sigurdsson menjadi gol. Oscar kembali mencetak gol pada menit ke-36, kali ini lewat kerja sama yang baik dengan Diego Costa.

Berbicara mengenai Costa, pemain tim nasional Spanyol tersebut juga berhasil mencetak dua gol. Di antara kedua gol Oscar, tepatnya pada menit ke-20 dan ke-35, Costa mencetak dua gol. 

Seolah empat gol di babak pertama tidak cukup untuk mengamankan kemenangan, Chelsea kembali membobol gawang Lukasz Fabianski di menit ke-79. AndreSchuerrle dengan bebas mengubah arah umpan Branislav Ivanovic ke gawang. Sentuhan kecilnya tak hanya mematahkan hati para pendukung Swansea, tetapi juga membuat Oscar sedikit kecewa. 

Jika saja Schuerrle membiarkan bola hasil umpan Ivanovic bergulir melewatinya, sudah ada Oscar yang siap mendorong bola melewati garis gawang. Karena Schuerrle memilih untuk menyentuh bola lebih dulu ketimbang Oscar, hilang sudah kesempatan Oscar untuk mencetak hat-trick. 

Yang terjadi, terjadilah. Siapapun pencetak gol kelima mereka, Chelsea kini duduk manis dengan jarak lima angka dari pesaing terdekat mereka. 

Menghukum Kesalahan Swansea

Seringkali dicibir sebagai tim yang tak malu menumpuk banyak pemain di area pertahanan, Chelsea menerapkan pendekatan tanpa bola yang tinggi menekan di pertandingan semalam. Costa, Oscar, Eden Hazard, dan Willian menjadi barisan pertahanan pertama yang harus dihadapi Swansea. 

Pendekatan tanpa bola seperti ini membuat Swansea panik dan berkali-kali melakukan kesalahan. Dua di antaranya terbukti fatal karena berhasil diubah menjadi gol oleh Oscar dan Costa. 

Sigurdsson yang mendapatkan tekanan memilih untuk melepaskan umpan ke arah belakang kepada Tom Carroll. Karena umpan Sigurdsson terlalu tinggi dan terlalu kencang, bola membentur perut Carroll dan jatuh dalam penguasaan Oscar. Dengan sedikit dorongan ke arah kanan, Oscar menempatkan diri di posisi yang nyaman untuk melepaskan tembakan. Tendangan yang ia hasilkan pun terhitung sempurna. Bola yang mengarah ke tiang jauh, ke sisi kanan gawang Swansea, tak mampu dijangkau Fabianski.



Kalau Oscar mendapatkan "bantuan" dari Sigurdsson, Costa diberi kemudahan oleh Federico Fernandez. Karena timnya sedang menguasai bola, Fernandez yang berposisi sebagai bek tengah bergerak ke sebelah kanan area pertahanan. Dari tempatnya berdiri, Fernandez yang tidak melihat pilihan untuk mengumpan ke arah depan memilih untuk melakukan backpass. 

Entah karena ia tidak melihat situasi dengan seksama atau bagaimana, umpan Fernandez berubah menjadi petaka. Costa menguasai bola tanpa benar-benar harus berusaha merebutnya; peluang datang sendiri menghampirinya. Mendapatkan keleluasaan, Costa mencetak gol melewati celah sempit antara Fabianski dan tiang dekat. 

Tanpa Tekanan dari Lawan, Chelsea Bermain dengan Leluasa

Di awal pertandingan, Chelsea banyak memainkan bola panjang. Dari area pertahanan sendiri, setiap bola yang berhasil mereka rebut dari Swansea langsung dikirim ke area sepertiga akhir. Setelah beberapa lama, Chelsea meninggalkan cara tersebut. Karena Swansea bertahan di daerah permainan mereka sendiri, menerapkan zonal marking dengan skema 4-4-2, Chelsea mendapatkan keleluasaan. 

Swansea tidak benar-benar memberi tekanan. Karenanya, para pemain Chelsea dapat dengan leluasa menguasai permainan lewat umpan-umpan pendek dan menyusur tanah. Tidak ada tekanan dari Swansea membuat Chelsea mampu mencetak gol kedua dan ketiga. 

Menerima umpan dari Filipe Luis di area pertahanan Swansea, Cesc Fabregas hanya perlu satu kali mengontrol bola sebelum mendorongnya kepada Willian. Satu sentuhan dari Willian membuat bola berpindah ke kaki Oscar. Oscar juga meneruskan bola kepada Fabregas tanpa perlu mengontrolnya. 

Fabregas kembali mengontrol bola sebelum melepaskan umpan terobosan kepada Costa yang menemukan ruang di antara para pemain Swansea. Tidak termakan jebakan offside, Costa mengontrol bola sebelum melepaskan tendangan yang tak mampu dibendung Fabianski. 



Tidak adanya tekanan dari para pemain belakang Swansea membuat Fabianski harus kembali berhadapan satu lawan satu dengan pemain lawan dalam proses gol keempat Chelsea. Pergerakan Costa di sebelah kiri kotak penalti Swansea membuat perhatian tertuju kepadanya. Oscar yang datang dari belakang pun menempatkan bola di sudut kiri atas gawang Swansea tanpa gangguan berarti. 

Buruknya koordinasi antarpemain juga menjadi masalah Swansea di pertandingan ini. Gol kelima Chelsea membuat masalah ini tampak sangat jelas. Ivanovic menerima umpan di dalam kotak penalti Chelsea sebelum melepaskan umpan silang mendatar ke arah Schuerrle dan Oscar yang berdiri tanpa kawalan tepat di muka gawang Swansea. 

Chelsea Selalu Beri Respons Tepat

Selepas turun minum, Chelsea mengendurkan tekanan. Bukan karena mereka sudah unggul empat gol, namun lebih karena pendekatan tanpa bola yang dilakukan Chelsea adalah penyesuaian terhadap gaya bermain Swansea. Apapun yang dilakukan Swansea, Chelsea memberi respons tepat. 

Walaupun mengendurkan tekanan, disiplin tak Chelsea tinggalkan. Swansea tetap dibuat kesulitan mencetak gol. Nyaris tidak ada peluang yang tercipta di area pertahanan Chelsea. Swansea hanya mampu memainkan bola sejauh garis imajiner yang memisahkan lini tengah dan area sepertiga pertama Chelsea. 

Karena pada babak kedua Swansea lebih berani keluar menyerang, Chelsea merespons dengan serangan balik cepat. Pada babak pertama, Chelsea bermain taktis. Di babak kedua, mereka tampil pragmatis. Jika bertukar umpan pendek adalah cara terbaik untuk menyerang, Chelsea mengambil pilihan tersebut. Jika melewati lawan adalah jalan tercepat, dikeluarkanlah kemampuan individu para pemain Chelsea. Dan memang itulah yang banyak terlihat di babak kedua. 

 

Dan sama seperti babak pertama, Chelsea mendapatkan banyak kemudahan di babak kedua. Para pemain Swansea begitu mudah dilewati. Para pemain Swansea lebih sering terlihat gagal merebut bola ketimbang berhasil mencurinya dari penguasaan lawan. 

Diego Costa: Merepotkan dan Mematikan di Tempat yang Tepat

Empat kali melakukan duel udara, empat kali pula Diego Costa kalah. Namun tidak masalah, karena semuanya terjadi di lini tengah. Di dalam kotak penalti, Costa sangat berbahaya. 

Dari dalam kotak penalti, Costa melepaskan dua tendangan. Keduanya menjadi gol. Dari dalam kotak penalti juga Costa memberi assist untuk Oscar. Jika saja tendangan Willian tidak membentur mistar gawang, Chelsea pasti sudah menang dengan selisih lebih besar dan Costa pasti sudah memiliki dua assist dari pertandingan ini saja. 

 

Semua peluang tersebut ia dapatkan dan ia ciptakan karena ruang gerak Costa tak terbatas di tengah saja. Walaupun dimainkan sebagai penyerang tengah, Costa sering terlihat bermain melebar ke kiri. 

Jika ia bergerak mendekati garis tepi, Hazard dan Willian masuk ke tengah. Fabregas dan Oscar naik mendekati kotak penalti. 

Area bermain Costa yang begitu luas membuat pekerjaan para pemain lain di area pertahanan Swansea menjadi lebih mudah. Reputasinya sebagai pemain berbahaya membuat Costa menarik perhatian lawan di manapun ia berada. Hal ini membuat lubang di tengah tercipta untuk pemain lain.

Sumber: detik.com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kuliner

Musik

Dunia Islam

Wisata Aceh

Skripsi

Koloqium

KKN

 
Support : Andra Dan Tulang Belakang |
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dara Ullya Ziandra - All Rights Reserved
Selamat Datang..... di Dara Ullya Blog, Semoga Bermamfaat !!!